Manusia dan Kesalahan




Ada ungkapan yang menyatakan bahwa:

"Jutaan cahaya bintang dilangit malam akan hilang saat satu cahaya matahari datang"

Begitulah sifat manusia, yang dengan mudahnya melupakan jutaan kebaikan hanya karena datangnya satu kekecewaan. Adil ataupun tidak, begitulah hidup berjalan.
Lucu memang, tapi itulah hidup.
Kecewa kadang datang karena adanya pengharapan yang tak sesuai kenyataan, wajar dan itu manusiawi. Kita hidup diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihan. Namun mata manusia hanya mampu melihat kekurangan pada diri orang lain, sedangkan itu merupakan bagian yang tak bisa terlepas dari dirinya.
Kadang hidup terasa sangat tidak adil disaat kata maaf tak cukup untuk menyembuhan luka, hanya keikhlasan dan kesadaran yang mampu menutupi luka tersebut tanpa bisa menyembuhkannya seperti sedia kala.
Membangunkan dan menyadarkan diri sendiri bahwa dunia tidak diciptakan untuk ditinggali selamanya, namun hanya persimpangan yang harus dilewati dengan segala rintangan dan tantangan yang tiap orang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dalam menjalaninya.
Sadarkanlah hati, bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Ilahi. Semua akan kembali pada-Nya disaat yang tepat. Bukan malah menyesali yang sudah terjadi, memusuhi yang sudah menemani, bahkan membalas semuanya seakan hidup adalah sebuah tuntutan untuk menghakimi siapapun yang menyakiti.
Bukalah mata, sadarkan diri akan kehidupan yang tidak selamanya manis. Buka telinga untuk mendengar setiap kata yang terucap atas nama kejujuran. Memang menerima kejujuran yang menyakitkan tidak semudah menerima pujian dalam bentuk dusta.
Setiap manusia memiliki topeng, dan hanya orang-orang tertentu yang dipercaya untuk melihat wajah aslinya.
Tetaplah menjadi bintang dilangit terang maupun gelap, karena suatu saat pasti akan terlihat siapa teman baik kegelapan.

Komentar

Postingan Populer